“the POWER of WORDS” II Chronicles 32:1-19

Pernakah anda menghitung berapa kata yang anda keluarkan setiap hari? Menurut survey perempuan paling banyak mengeluarkan ‘pulsa’ mereka per harinya dibanding laki-laki. Tapi kurang lebih kita mengeluarkan lebih dari 1000 kata – kata setiap hari.
The next question is what kind of stuff that has been spoken?
Dalam II Chronicles 32:1-19, ada 2 macam perbendaharaan kata, yang dapat kita baca dengan jelas, antara Raja Hizkia dan Raja Asyur
1. Encouragement. Raja Hizkia meng-encourage bangsa Yehuda, dalam posisi terjepit, dimana mereka tidak melihat adanya kesempatan untuk menang, dimana tidak ada apa-apa yang dapat diandalkan. Hizkia datang dan berkata : “Be strong and courageous; do not be afraid nor dismayed before the king of Assyria, nor before all the multitude that is with him; for there are more with us than with him. With him is an arm of flesh; but with us is the Lord our God, to help us and to fight our battles,” dengan kata-kata ini dikatakan dalam ayatnya yang ke 8b, “rakyat mendapat kepercayaannya kembali”
2. Discouragement. Raja Asyur melalui Lakhis menyampaikan kata-kata yang melemahkan iman bangsa Yehuda demikian “Does not Hezekiah persuade you to give yourselves over to die by famine and by thirst, saying ‘The Lord our God will deliver us from the hand of the king of Assyria’”? dan pada kitab II Kings berkata “what confidence is this in which you trust? You speak of having plans and power for war; but they are mere words. And in whom do you trust, that you rebel against me?” atau dalam kehidupan sehari-hari, pernakah kita mendengar kata-kata ini “Sudahlah, tidak mungkin kamu bisa melakukannya,” atau “apa kamu percaya pada dia yang pernah gagal melakukannya?”
Pada saat itu terjadi “Words War”, antara membangkitkan iman dan melemahkan iman. Actually in the spiritual life, we’re in a great war because of our words. Dalam Proverbs 13:3 “He who guards his mouth preserves his life, but he who opens wide his lips shall have destruction” dan dalam pasal 18: 21 “Death and life are in the power of the tongue, and those who love it will eat its fruits.”
Secara tidak sadar kita banyak kali kalah dalam peperangan melawan mulut kita sendiri, sering perkataan yang kita ucapankan tidak membangun, bahkan meruntuhkan iman seseorang, it happen to almost every man, bahkan di kalangan para hamba Tuhan,
How to deals with it?

Komentar