Power of Acceptance

Mengenal seseorang lebih dalam adalah sama dengan kita mempersilahkan emosi kita diaduk-aduk sedemikian rupa. Mencoba berdiri di posisi orang lain, tidaklah semudah teori dari mulut kita. Karna kita tidak mengalami itu sendiri. Ketika kita memutuskan untuk mengenal seseorang lebih dalam, secara otomatis membiarkan diri kita 'terbongkar' dan tidak semua orang bisa menerima kita sebagai mana kita ingin diterima. Dua hari yang lalu terjadi ribut di kantor, seseorang tidak bisa menerima tindakan temannya, bukan tindakan sebenarnya tapi, kata-katanya, lebih tepatnya cara dia berkata-kata.
hari ini seseorang resign dari kantor, entah karna tidak betah atau ada hal mendesak yang harus dia kerjakan. ketika seseorang melakukan tindakan yang positif, kita pasti akan bisa menerimanya, tapi bagaimana kalau dia dalam keadaan yang kecapean, emosinya lagi tidak stabil dan mungkin ada banyak hal yang harus dikerjakan, bagaimana kita menghadapinya??
The Power of Acceptance
dua tahun yang lalu, saya sering bertengkar hebat dengan seorang workmate, tapi saat ini saya bisa melihat dia dari sisi yang berbeda, tahu kelemahannya, tahu karakter buruknya, tapi dari semuanya itu saya jadi tahu bagaimana cara masuk dalam setiap pembicaraan, dalam setiap pekerjaan, kapan harus tegas, kapan harus mentolerasi. Mungkin itu yang disebut Kekuatan dari Sebuah Penerimaan.
setiap hari kita belajar, melatih 'skill' kita dalam menghadapi orang-orang di sekitar kita. dari orang-orang yang sangat tahu melihat kelemahan kita, dan sering membuat kita menangis sendiri di sudut dimana orang lain tidak melihat, yang memaksa kita untuk bangkit dan mengatakan pada diri sendiri bahwa: "kamu bisa Elsye, kami bisa menghadapi ini, you're designed by God to conquer this L" orang -orang yang disatu sisi adalah seperti batu besar yang menekan pundak kita, tapi di sisi yang lain, adalah pribadi yang melatih otot-otot karakter kita menjadi semakin terlatih, semakin skillfull. Yang membuat sebuah pekerjaan yang tadinya jika di pikir-pikir tidak mungkin kita lakukan, menjadi begitu mudah sebagai hasil tekanan fisik dan mental yang bertubi-tubi.
So, is it bad, jika kita berada di antara orang - orang yang membuat kita susah tidur tiap hari?? well, if you think it'll getting worst, than it'll getting worst, jika kita berpikir bahwa it'll getting better, i'll learn from this, then saya percaya tidak ada satupun yang akan dapat mendorong kita keluar. dan begitu juga, jika berpikir kebalikkannya, maka kita akan memiliki 1001 alasan untuk resign dari satu pekerjaan ke pekerjaan yang lain, kalaupun tidak keluar, kita akan jadi orang yang tidak bisa mengeluarkan segenap potensi kita, yang mau tidak mau, kita rasa atau tidak rasa, WE ALL HAVE IT!!!
so, belajarlah menerima orang lain!!
that's it!

Komentar