Menikmati Hongkong, tanpa harus mahal.



Saat ini orang Indonesia, dengan passport saja sudah bisa menginjakkan kaki di negara yang dijuluki “City of Light” ini selama 30 hari.
Bagi sebagian orang berpendapat, Hongkong adalah surga belanja bagi para shopaholic. Negri bekas jajahan Inggris ini hanya identik dengan “barang belanjaan”, sehingga terkesan mahal. Saya pernah ada dalam sebuah percakapan dengan kumpulan orang yang cukup berada, mereka mengatakan biaya makan di Hongkong cukup mahal, dan semua orang yang pulang dari Tour ke Hongkong mengaminkan hal tersebut, saya berpikir kembali, benarkah?
Bulan November 2016, bersama beberapa teman kami berlibur disini, mereka berencana untuk ke Walt Disney, dan The Peak. Bagi saya yang tidak terlalu tartarik dengan tempat tersebut, (salah satu alasannya karena tiketnya cukup mahal) memutuskan tidak ikut group, dan mencoba mencari peruntungan sendiri dengan biaya minim alias pas - pasan. Nah ini beberapa penemuan saya tentang hal - hal gratis yang bisa di nikmati di Hongkong, semoga cukup berguna :)

1. Avenue of Comic Star
Bagi mereka yang merasa Walt Disney Hongkong terlalu mahal, maka rasanya tempat ini dapat sedikit menghibur. Kawasan ini adalah dulunya Kowloon Park. Sebenarnya saat ini juga masih menjadi bagian dari Kowloon Park, tapi dalam 2 tahun terakhir mengalami banyak peningkatan. Di dalamnya ada sejumlah patung comic dan anime yang aslinya dari Asia. Terlihat juga ada beberapa stand yang menjual souvenir dan makan ringan. Disebelahnya ada Taman Burung dan tempat bermain anak - anak. Tersedia juga toilet umum dan yang paling penting, khusus bagi saya dan bagi mereka yang harus selalu update, adalah free wifi. Memang tidak bisa di bandingkan dengan Walt Disney, yang mematok harga tiket, sekitar Rp. 900.000 per kali masuk (sudah termasuk makan siang), tapi secara masuk ketempat yang GRATIS, sangat menarik dan layak dikunjungi.
Prinsip saya, Walt Disney bisa ditemukan di negara lain juga, tapi tempat ini mungkin hanya bisa ditemukan di Hongkong.  





2. Avenue of Star.
Mungkin tempat ini sudah banyak yang pernah membahasnya. Jika kita ke Hongkong, setidaknya harus mengambil foto di tempat ini. Kedatangan saya bertepatan dengan tempat ini lagi di renovasi, kayaknya pemerintah Hongkong akan membuat tempat ini lebih baik lagi. Yang menarik selain tanda tangan dari artis - artis ternama Hongkong adalah setiap Sabtu Minggu selalu adalah pertunjukkan, dari Band Indie ataupun artis Hongkong lainnya. Selain kita bisa melihat “Symphony of Light”, yaitu permainan lampu dari lebih dari 40 gedung  yang berjejeran di pulau Hongkong maupun Kowloon, yang bergerak mengikuti irama musik, setiap harinya dimainkan selama 13-14 menit mulai pada jam 20.00, yang merupakan symbol dari kawasan ini. Cukup menghibur bagi mereka yang mungkin hanya mau duduk - duduk setelah habis belanja. Setiap sore sampai larut malam, masih banyak juga yang nongkrong disini. Karena tempatnya cukup nyaman dan gratis tentunya.






3. Museum of History.
Bagi saya yang suka akan cerita dan asal usul, museum merupakan tempat menarik yang tidak bisa dilewatkan. Setidaknya melalui museum, saya bisa mengenal Hongkong bukan hanya sebagai tempat belanja saja. Ada banyak museum sebenarnya di sini, seperti Hongkong Science Museum (tiket: HK$ 20), Space Museum dll. Terdapat lebih dari 10 museum dan pusat kebudayaan di Hongkong. Tapi ada yang berbayar, ada yang tidak. Dan pika saya harus memilih satu museum saja, saya akan memilih, Museum of History. Di dalamnya menceritakan asal muasal Hongkong dari zaman batu, sampai ke masa pemerintahan Dr Sun Yat-sen yang menjadi pelopor reformasi China, kebudayaan dan tradisi di Hongkong. Kita bisa masuk ke sini tanpa biaya alias free.








4. Wifi. Pakai HK Free Wifi.
Saya sengaja tidak membeli sim card lokal saat memasuki Hongkong, selain menghemat saya ingin tahu apa benar ada free Wifi disini. Setelah berkeliling beberapa tempat, ternyata ada WiFi dari pemerintah, khususnya di tempat - tempat publik seperti Airport, taman umum, perpustakaan umum, dan beberapa spot di sepanjang Nathan Road. Selain itu, kita bisa mendapatkan free WiFi di beberapa rumah makan, dan menariknya saya mencoba berdiri di sembarang tempat di area perbelanjaan dan beberapa spot di Hongkong selama 10 menit, saya bisa mendapat free WiFi dari beberapa jaringan yang terbuka. Tapi tidak semua tempat tentunya, hanya di dalam kota saja.

5. Victoria Park di Pulau Hongkong
Taman ini menjadi nafas dari kawasan yang berisi gedung - gedung bertingkat dengan polusi kendaraan dimana - mana. Saya “menyusup” di sini, pagi - pagi hanya untuk melihat sosialisasi dari penduduk negara yang telah disera oleh Inggris kepada China ini. Ada beraneka ragam aktivitas yang bisa kita lihat dan lakukan di sini seperti Tennis, Renang,  bahkan tarian kipas (yang kita biasa lihat di Film - film Hongkong) sampai latihan Kungfu dan TaiCi.







6. Hongkong Central Library
Secara saya penyuka buku, melihat perpustakaan yang cukup besar sangatlah menggoda. Perpustakaan nasional ini terletak di samping Victoria Park. Buku - buku didalamnya super lengkap, dan bagi mereka yang tidak suka membaca, tempat ini mungkin bisa di gunakan untuk duduk - duduk mengademkan diri, karena didalamnya ada Free Wifi dan tersedia keran air minum bagi kita yang bawa botol isi ulang, lumayan. Disinipun kita bisa membaca dengan bebas tanpa kartu member, kecuali jika mau meminjam buku untuk di bawa pulang, harus daftar dan isi form.



7. Long Term Escalator.
Saya mencoba menemukan tempat ini, setelah banyak melihat di reality show. Eskalator ini di sebut - sebut sebagai yang terpanjang di dunia. Salah satu tujuan dibuat adalah untuk memfasilitasi para pekerja kantoran yang butuh akses cepat ke kantor mereka. Ekskalator ini hanyalah satu arah saja. Pada pukul 06.00 - 10.00 pagi, akan bergerak dari atas ke bawah, dan selebihnya akan bergerak dari bawah ke atas. Saya sengaja menghitung waktu yang ditempuh dari bawah ke atas, yang mencapai 18 - 20 menit. Terletak di Queens Road 100. Menariknya, sepanjang jalan ekskalator terdapat cafe - cafe bertema yang cutup atraktif.




8. Hollywood Road
Dari Escalator, kita akan lewati jalan ini. Yang menarik adalah jika kita menyusuri kawasan ini, kita tidak seperti berada di Hongkong. Ada banyak gerai - gerai maupun rumah makan ala Amerika dan gambar - gambar unik dinding sepanjang kawasan tersebut. Nah tempat ini cukup bagus untuk kita berselfie ria, jadi Hongkong rasa Hollywood. hehe.







Tambahan:
Makanan yang saya temukan di Hongkong:
1. Dimsum di Tim Wo Han Restaurant.
Salah satu makanan di Hongkong yang harus kita cicipi adalah Dimsum. Kita bisa lewatkan makanan yang lain, tapi tidak yang satu ini. Nah, tempat makan Dimsum yang murah tapi gak murahan, karena kualitas dan rasanya luar biasa adalah Tim Wo Han Restaurant. Waktu masuk tempat ini, saya mikirnya, harganya berapaan nih? Tapi setelah mencicipi dan lihat list harga, ternyata cukup ramah di kantong. Harganya berkisar di HK$ 17 - 27 se porsi, yang berisi 3-4 buah. Ditambah lagi, rumah makan ini mendapat rekomendasi dari Michelin Stars (sebuah sistem yang meranking sebuah rumah makan berdasarkan kualitas), kalau di dunia traveling sejenis TripAdvisor.









2. BakPao vs BakWan
Ada yang menarik tentang dua jenis jajanan ini. Khususnya di Manado, harga BakPao, bisa mencapai Rp.10.000,- per buah, karena berisi daging, dan Bakwan hanya sekitar Rp. 2000,-. Lucunya, di negara ini malah kebalik, haha. Harga BakPao itu hanya HK$ 5, dan Bakwan, yang saya temukan di sebuah restaurant Indonesia di sekitar Victoria Park, di hargai dengan HK$ 8. Mungkin karena makanan apapun selalu lebih murah di negrinya sendiri ya.




3. KFC
Tempat ini adalah solusi bagi kita yang “food shock” karena berada di tempat baru, dan lidah belum terbiasa. Kalau kita kebetulan hanya punya HK$ 21 atau sekitar Rp. 35.000,-, lagi habis kuota internet, habis baterai Hp dan lagi lapar, disini tempat yang tepat. Kita bisa mendapatkan 1 potong ayam (Wing/Paha) + Milk Tea/Kopi + Muffin Gede, dapat Free WiFi dan tempat Charge Hp di KFC (maaf menyebutkan merek).

4. Nasi + Lauk + Sayur
Saya sedikit kaget, dengan harga Nasi 1 porsi, + lauk + sayur, yang biasa saya lihat di warung - warung dengan harga Rp. 10.000,- di Hongkong mencapai HK$ 40 atau sekitar Rp. 68.000,-. Jadi, mungkin salah satu tips hemat kalau lagi di luar negri, sebisa mungkin cobalah makanan lokal, selain kita bisa mendapatkan pengalaman sensasi rasa baru, kita juga bisa sangat menghemat.


Sekian dari saya, seorang yang pengin jalan - jalan ke luar negri tapi dompetnya tipis. Semoga bisa menambah informasi.

Komentar